Demi terus mempererat kerukunan umat beragama yang sudah terjalin sangat baik selama ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat (Lambar) berkerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lambar berencana akan mencanangkan pembangunan Kampung kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS).

Hal tersebut diutarakan Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus saat melakukan Rapat Koordinasi dengan FKUB yang berlangsung di Rumah Dinas Bupati, Komplek Kebun Raya Liwa Pekon Kubu Perahu Kecamatan Balik Bukit, Kamis 28/7/2022.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua FKUB Sifaur Rosyid, Sekretaris Mustakim, Bendahara Miftahus Surur, Ketua Majelis Hindu Wayan, Pendeta Protestan Simanjuntak dan Zimi Tambara utusan dari agama Budha.

Parosil mengungkapkan rencana pembangunan kampung kerukunan tidak lepas dari penduduk Kabupaten Lampung Barat yang terdiri dari berbagai etnis dan macam suku serta agama.

Tujuannya adalah untuk menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara, termasuk memelihara kekeluargaan dalam kebhinekaan. Terobosan pembangunan kampung kerukunan merupakan cara terbaik untuk tetap menjaga toleransi antar umat beragama di bumi beguai jejama ini.

“Meski di Lampung Barat ini terkenal dengan keadaan yang kondusif, terkendali dan kerukunannya tinggi serta penuh toleransi, namun tidak ada salahnya untuk kita mengantisipasi kedepannya agar tidak terjadi perpecahan antar umat beragama,” sebut Parosil.

“Jika teman-teman di luar Muslim ini ingin membangun tempat beribadah atau tempat menyembah kepada penciptanya kita akan fasilitasi. Karena sebelum mengeluarkan sebuah keputusan harus berkoordinasi terlebih dahulu,” masih kata Parosil.

Sementara Ketua FKUB Lambar Sifaur Rosyid menjelaskan pembangunan kampung kerukunan tersebut dibangun agar menunjukkan bahwa masyarakat kabupaten Lampung Barat saling menghargai dan saling menghormati.

Selain itu dengan dibangun kampung kerukunan diharapakan memiliki keberagaman agama, budaya, etnis dan rumah ibadah yang berbeda namun dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya tetap terjalin kerukunan yang penuh dengan damai.

“Pada kampung kerukunan nantinya akan dibangun suatu tugu yang diberi nama tugu kerukunan dengan menampilkan lima simbol agama yakni Islam, Protestan, Hindu, Kristen dan Buddha,” tutupnya.