Bupati Lampung Barat H. Parosil mabsus meraih penghargaan Tanda kehormatan Satyalencana Wira Karya yang diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Jokowidodo bersamaan dengan Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022 yang diselenggarakan di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022).
Satyalancana Wira Karya (SWK) adalah tanda kehormatan dari Presiden Republik Indonesia (RI) yang diberikan kepada perorangan yang berjasa, berprestasi, berkomitmen, dan memberikan darma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, khususnya dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di wilayahnya, sehingga dapat dijadikan panutan dan teladan bagi orang lain.
Penganugerahan ini diberikan setelah dilakukan penilaian oleh Tim Sekretariat Militer Presiden (Setmil Pres) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Lampung pada tanggal 20-21 April 2022 yang lalu.
Penghargaan ini hanya diberikan kepada 12 orang terpilih (Kepala daerah) dan tiga diantaranya dari Provinsi Lampung, yaitu Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Pesawaran.
Penilaian tersebut berdasarkan surat lampiran keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 42/TK/Tahun 2022, tentang penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya, yang diberikan kepada sejumlah Pejabat dan WNI.
Dalam siaran Persnya, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengucapkan banyak terimakasih, utamanya terhadap masyarakat Lampung Barat, karena menurut Pak Cik (Sapaan akrab bagi Bupati Lampung Barat itu) tanpa adanya kerjasama dan partisipasi yang baik dari masyarakat, sulit untuk dapat mewujudkan penghargaan bergengsi kelas nasional seperti itu.
“Penghargaan Satyalencana Wira Karya ini saya persembahkan bagi masyarakat Lampung Barat,” ungkap Parosil.
Bupati Lambar dinilai berhasil berperan aktif dalam pengembangan program Bangga Kencana melalui pemantapan kampung KB didukung kegiatan edukasi pencegahan stunting dengan pemberian Makan Pendamping Asi (MPASI) bagi balita, kegiatan stimulasi deteksi dini tumbuh kembang di posyandu, PAUD/TK pelayanan KB gratis, serta melakukan program pengembangan dan konsumsi pangan lokal sehingga terwujudnya masyarakat sehat dan sejahtera.
Capaian prestasi Kabupaten Lampung Barat di bawah kepemipinan Parosil – Mad Hasnurin (PM) sehingga meraih penghargaan SatyaLencana Wira Karya dari Presiden RI tersebut tidak terlepas dari visi/misi dan pitu program serta tiga komitmen yang telah dicanangkan PM.
Diketahui visi itu adalah terwujudnya Kabupaten Lampung Barat Hebat dan Sejahtera. Sementara misinya sendiri terdapat lima poin, yaitu Mengembangkan wilayah melalui pengembangan infrastruktur secara berkeadilan dengan memperhatikan aspek mitigasi bencana dan berwawasan lingkungan, Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan berdaya saing, Meningkatkan perekonomian yang berorientasi pada agro-bisnis dan agro-wisata berbasis sumberdaya lokal, Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan amanah dengan berorientasi pada pelayanan publik, Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis, kesetaraan gender dan partisipatif.
Selanjutnya, Pitu program diantaranya peningkatan Infrastruktur Mantap, Penataan Kota Liwa Sebagai kota budaya, Semua Bisa Melanjutkan Sekolah, Pelayanan Masyarakat Sehat, Kesejahteraan Petani, Masyarakat Berdaya Saing dan Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik, dan Peningkatan Iman dan Taqwa, serta tiga komitmen yaitu menjadikan Kabupaten Lampung Barat sebagai kabupaten literasi, konservasi dan tangguh bencana.
Melalui visi/misi dan pitu program serta tiga komitmen yang diusung PM telah membuahkan hasil di tahun ketiga masa kepemimpinannya. Sebab pada tahun 2019 PM telah berhasil mengentaskan Kabupaten Lampung Barat dari status sebagai kabupaten tertinggal. Selain itu, di tahun 2021 dari 60 desa mandiri yang ada Provinsi Lampung, 40 diantaranya ada di Kabupaten Lampung Barat. Artinya, Kabupaten Lampung Barat telah menyumbang desa mandiri terbanyak di Provinsi Lampung.
Penghargaan ini juga di dukung atas keberhasilan program bangga kencana dengan melaksanakan komitmen, dukungan dan dharma baktinya yang besar serta kepemimpinannya dalam pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang akhirnya mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana kepada Bupati Lambar dan Ketua TP-PKK Partinia parosil mabsus pada 2020 lalu.
Selanjutnya penghargaan Satya Lencana tersebut tak terlepas dari peran Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam menekan tingginya angka stunting, langkah-langkah yang diambil dalam menekan angka stunting tersebut adalah adanya intervensi gizi sensitif tahun 2022:
1. BKB Kit stunting, KIT siap nikah, pendampingan cantin dan ibu hamil di desa, dan surveillance tingkat desa
2. Optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah.
3. Pengisian lumbung pangan (bantuan gabah) pada pekon lokus.
4. Upaya peningkatan ekonomi masyarakat pekon lokus dengan pemberian bantuan bibit tanaman, bantuan ternak kambing dan benih ikan.
5. Pendampingan usaha produk olahan ikan bagi IKM.
6. Pembangunan IPAL kombinasi MCK
7. Pembangunan Tangki Septik Komunal.
8. Penyediaan sarana dan prasarana PAUD
9. Pendampingan KPM PKH dengan balita stunting.
Kemudian, di tahun 2022 juga Kabupaten Lampung Barat menjadi fokus Lokasi Khusus (Lokus) stunting sehingga saat penilaian Satyalenca Wira Karya tim penilai lebih banyak bertanya mengenai penanganan stunting di Kabupaten Lampung Barat, dan saat ini lokus tersebut direalisasikan dengan menetapkan 6 kecamatan dan 12 pekon, rinciannya Kecamatan Sumber Jaya Pekon Sindang Sari, kemudian Kecamatan Kebun Tebu Pekon Trubudi Syukur. Kecamatan Suoh diantaranya Pekon Banding Agung dan Sumber Agung. Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Pekon Gunung Ratu, Tanjung Sari dan Negeri Jaya. Kemudian Kecamatan Belalau, Pekon Suka Makmur dan Bumi Agung, dan Kecamatan Batu Brak, Kota Besi, Sukabumi dan Sukaraja.
Selanjutnya adanya intervensi gizi spesifik tahun 2022, yaitu seperti adanya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita, Pengadaan PMT Lokal, Pengadaan Antropometri kit, Surveilans kesehatan ibu dan anak, Kelas ibu hamil dnaa balita, Pemberian TTD untuk remaja putri, Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Medication Therapy Management (MTM), Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Capaian tersebut tidak terlepas berkat dukungan dari berbagai Satker diantaranya Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Lambar, diantaranya dengan program Pelayanan KB, Kampung KB, Kesrak PKK, dan Poktan yang terdiri dari BKB, BKR, BKL, PIK R dan UPPKS.
Capaian KB tertinggi di Lambar adalah KB MKJP. Selanjutnya Kampung KB di Lambar sudah terbentuk di 59 Pekon yang tersebar di 15 Kecamatan.
Tercapainya penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya ini tentu dengan banyak OPD yang terlibat dalam kegiatan terutama dalam kegiatan Kampung KB, dimana seluruh OPD terlibat dalam pembinaan kampung KB. Program Kesrak PKK, dimana melibatkan seluruh PKK dalam mendukung program P2KBP3A bersama dengan Kodim setempat.
Selanjutnya Dinas Ketahanan Pangan Lambar, yang juga berperan penting dalam pencapaian tersebut dengan program Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal yang meliputi empat point.
Poin pertama yakni Program Pangan Mandiri, yang dilatarbelakangi oleh adanya pandemi covid-19 sehingga perlu adanya upaya penyediaan pangan masyarakat secara mandiri serta untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan.
Dasar pelaksanaan Program Pangan Mandiri adalah Surat Edaran Bupati Lampung Barat Nomor : 060/331/III.09/2020 Tentang Himbauan Pelaksanaan Program Pangan Mandiri (PM) Untuk mendukung penyediaan pangan di masa terjadinya penyebaran Covid-19.
Dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan kosong untuk ditanami tanaman sumber pangan. Pelaksanaannya dimulai sejak tahun 2021 yang dilakukan secara swadaya, dengan cara pemanfaatan lahan pekarangan oleh masyarakat, pembuatan demplot pangan mandiri kabupaten, pembuatan demplot pangan mandiri kecamatan, dan pembuatan demplot pangan andiri pekon.
Poin kedua, Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
Yang merupakan program pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pencegahan dan penurunan stunting.
Serta memberikan bantuan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan sistem swakelola oleh KWT, yang meliputi ruang lingkup kegiatan, Pembuatan rumah bibit, Pengembangan demplot, Penanaman di pekarangan anggota, Pengembangan pasca panen.
Adapun KWT yang menerima bantuan Tahun 2022 di antaranya: KWT Sinar Harapan Pekon Sedampah Balik Bukit, KWT Karya Melati Pekon Sukabumi, Batu Brak, KWT Ampera Sauyunan Pekon Sindang Pagar Sumber Jaya, KWT Sinar Pajar Pekon Purajaya Kebun Tebu, KWT Organik Waras Sakti Pekon Ciptawaras, Gedung Surian, dan KWT Dharma Sari Pekon Srimenanti, Air Hitam.
Poin ketiga, Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan, dengan pengadaan Bantuan benih, bibit tanaman, bibit buah-buahan, polybag kepada TP PKK Kecamatan dan TP PKK Pekon. Sebagai stimulan dan percontohan yang diterapkan di Seluruh TP PKK Kecamatan, diantaranya TP PKK Pekon Tribudisyukur, Kebun Tebu dan Pekon Sukaraja, Batu Brak.
Poin keempat, Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal, yakni dengan melaksanakan Pelatihan pengolahan produk turunan kopi Tahun 2021 dan Pelatihan pengolahan produk pangan lokal (berbasis umbi-umbian).
Usai menyerahkan penghargaan Satyalencana Wira Karya, Presiden Joko Widodo melalui pidatonya mengatakan masalah stunting di Indonesia menjadi salah satu perhatian serius.
Presiden memaparkan persentase angka stunting di Indonesia di tahun 2013 sebesar 37,2 persen, tahun 2018 sebesar 30,8 persen, tahun 2019 sebesar 27,7 persen, dan tahun 2021 sebesar 24,4 persen.
Presiden menargetkan untuk di tahun 2024 mendatang angka stunting di Indonesia harus turun mencapai angka 14 persen.
Atas dasar hal tersebut, dirinya meminta pemerintah pusat sampai ke desa dan seluruh elemen masyarakat dari berbagai profesi untuk menyelesaikan permasalahan stunting.
“Mari bersama turunkan stunting dan akar masalahnya, untuk siapkan generasi penerus berkualitas,” ujar Presiden.
Selain itu, ia menyatakan jika keluarga merupakan pilar kesejahteraan bangsa dan hal tersebut merupakan ekosistem untuk mengasuh, mendidik dan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, bergizi dan berkualitas.
Kemudian Presiden Joko Widodo yang akrab disapa (Pak Jokowi) itu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bercocok tanam dan berternak memanfaatkan lahan kosong untuk ketersediaan stok pangan.
“Mari bercocok tanam dan beternak untuk produksi kebutuhan pangan sehari-hari,” ajaknya.
“Jangan ada lahan kosong, manfaatkan untuk tingkatkan asupan gizi anak,” pungkasnya.