Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus melakukan dialog bersama komunitas “Tukang Ngarit” dan membicarakan seputar peternakan, Senin (14/2/2022).
Dialog tersebut dirangkum dalam bentuk “Ngopi Bareng”
yang diselenggarakan para peternak yang berada di Kecamatan Sekincau dan acara itu berlangsung di Kelurahan Sekincau.
Dalam dialog tersebut, Ari Wibowo selaku Ketua Komunitas Tukang Ngarit, ia mengatakan komunitas tersebut digagas oleh masyarakat Sekincau sebagai tempat sharing antar peternak dalam mengembangkan peternakan mereka.
“Kami menggagas ide ini berawal dari bisik-bisik tetangga, yang akhirnya didengar oleh Pak RT dilanjutkan dengan Pak Lurah, dan lanjut lagi sampai Pak Camat, sampai akhirnya acara ini bisa terlaksana dengan dihadiri langsung Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus beserta Jajaran,” ungkap Bowo.
Dengan hadirnya Bupati Parosil yang didampingi Assisten dan Kepala Perangkat Daerah serta Camat Sekincau pada dialog itu, Ari Wibowo berharap akan adanya sumbangsih, saran dan dukungan dalam memajukan peternakan mereka yang didominasi oleh para peternak kambing.
Apalagi, lanjut Ari Wibowo, dalam waktu dekat ini dari komunitas Tukang Ngarit ini akan melakukan kontes ternak kambing yang di laksanakan di Kabupaten Lampung Timur, tepatnya pada 27 Februari 2022 mendatang.
“Dialog ini sebagai tempat silaturrahmi dan untuk persiapan kontes ternak di Lampung Timur,” ucapnya.
Selaku kepala daerah, Bupati Parosil sangat mengapresiasi gagasan yang dilakukan oleh para peternak dengan membentuk komunitas tersebut. Pasalnya dengan adanya komunitas seperti itu, antar peternak dapat saling bertukar pikiran dan berbagi dalam mengembangkan peternakan.
“Alhamdulillah acara ini terselenggara penuh dengan suasana kekeluargaan, saya sangat apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini,” ungkap Pacik, sapaan akrab Bupati Parosil.
“Pada prinsipnya tujuan kita diskusi, kita bicara masalah peternakan,” sambung Parosil.
Setelah melakukan dialog dengan para peternak yang sebagian juga berprofesi sebagai petani kopi dan sayur-mayur, Parosil menyatakan bahwa pihaknya pada tahun 2020 lalu telah memberikan bantuan ternak kambing Peranakan Etawa (PE) kepada kelompok tani melalui program pengembangan integritas perkebunan dan peternakan.
“Saya dulu memberikan bantuan kambing buat keluarga yang mempunyai lahan sempit, tujuannya agar masyarakat bisa sejahtera, karena kambing ini kotorannya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk dan dapat meningkatkan produktivitas kopi,” ucap Parosil.
Dari hasil diskusi yang dilakukan, Parosil meminta Dinas Perkebunan dan Peternakan mengumpulkan Mantri atau Dokter hewan yang selanjutnya untuk dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pengembangan ternak.
“PR kita adalah mengumpulkan Mantri hewan, untuk dapat meninjau langsung terkait kesehatan hewan ternak yang dikeluhkan masyarakat, dan memberikan edukasi,” pungkasnya.