Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus bersama warga Kecamatan Batu Brak melakukan doa bersama usai musibah konflik satwa liar dengan manusia kembali terjadi menimpa warga Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS).
Doa bersama berlangsung usai Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus Shalat Jum’at bersama warga Kecamatan Batu Brak di Masjid Nurul Yaqin Pekon Teba Liokh, 08 Agustus 2025.
Musibah yang terjadi dalam waktu terakhir, sampai saat ini masih menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Kabupaten Lampung Barat. Kuat dugaan bahwa korban yang ditemukan meninggal dunia di kebun kopi disebabkan oleh serangan binatang buas yakni Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Dalam kunjungannya, selain melakukan doa bersama untuk para korban dan keselamatan masyarakat Lampung Barat, juga sekaligus Parosil Mabsus menyerahkan tali asih kepada keluarga Zainudin alias pon warga yang tinggal di Kubu Balak Pekon Kegeringan Kecamatan Batu Brak meninggal dunia akibat diduga diterkam oleh hewan berkumis panjang tersebut.
Sebagai kepala daerah, Parosil Mabsus menyampaikan duka yang mendalam atas kejadiaan yang menimpa tujuh orang tersebut.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat saya menyampaikan bela sungkawa atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita,” kata Parosil Mabsus.
Untuk itu, pria yang akrab disapa Pak Cik mengajak warga yang hadir pada kegiatan tersebut untuk bersama-sama berdoa agar teror Harimau yang meresahkan warga segera berakhir.
Ia pun mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mencari solusi atas kegelisahan masyarakat Lampung Barat dalam kurun beberapa waktu ini, khususnya warga Kecamatan Batu Brak, Bns dan Suoh.
“Selalam ini Pemerintah Daerah tidak hanya diam, sudah berusaha semaksimal mungkin, namun perlu saya sampaikan TNBBS ini milik dunia yang dilindungi bukan milik Pemerintah Daerah maupun pribadi, dan keberadaan hewan buas itu berada di wilayah hutan lindung terssebut sehingga kita tidak bisa mau semaunya saja,” terang Parosil Mabsus.
Untuk itu, sembari Pemerintah Daerah berusaha mencari solusi terhadap kegelisahan masyarakat, Parosil Mabsus minta warga mematuhi himbauan yang telah dibuat oleh pihaknya.
“Untuk saat ini bapak ibuk saya minta masyarakat mengikuti himbauan yang sudah dibuat oleh Pemerintah Daerah diantaranya jangan melakukan perluasan perambahan hutan, jangan beraktivitas terlalu sore dan yang tidak kalah penting jangan melakukan aktivitas berkebun secara mandiri, artinya harus berkelompok,” jelas Parosil Mabsus.
Salah satu tokoh masyarakat, Suparnyo menyambut baik kedatangan Parosil Mabsus bersama jajaran.
“Kami selaku warga menyampaikan terimakasih atas kunjungan bapak Bupati, mari kita bersama-sama berdoa untuk keamanan Kabupaten yang kita cintai ini,” tutupnya.