Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman M.M menerima 24 orang Dokter dari Program Internship Dokter Indonesia (Pidi) dan Program Internship Dokter Gigi (Pidgi) angkatan III tahun 2023, bertempat di ruang rapat Pesagi Setdakab, Selasa (15/8).

Dalam laporannya, Kepala dinas kesehatan (Dinkes) dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B melalui sekretarisnya Cahyani Susilawati menjelaskan, tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mendapatkan 24 orang dokter Pidi dan Pidgi.

“Dengan rincian 16 dokter Pidi dan 8 dokter Pidgi,” kata dia.

Lebih lanjut, 16 orang dokter Pidi tersebut akan melaksanakan tugas di Lampung Barat selama 12 bulan. Ditempatkan di tiga wahana yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Alimuddin Umar, Puskesmas Pajar Bulan dan Puskesmas Gedung Surian.

Sedangkan 8 orang dokter Pidgi
akan melaksanakan tugas selama 6 bulan di RSUD Alimuddin Umar, Puskesmas Kenali dan Batu Brak.

Menanggapi hal tersebut, Pj. Bupati Lampung Barat menyambut baik atas kedatangan 24 dokter Pidi dan Pidgi. Dikatakan Nukman internsip adalah proses pemantapan mutu profesi dokter dan dokter gigi untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan secara terintegrasi, komprehensif, mandiri.

“Dan menggunakan pendekatan kedokteran keluarga, dalam rangka kemahiran serta penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan,” ucapnya.

“Program Internsip dilakukan untuk pemahiran dan pemandirian dokter, penyesuaian dalam pemantapan kompetensi dokter gigi, serta pemenuhan kebutuhan dokter dan dokter gigi untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat di fasilitas pelayanan kesehatan,” sambungnya.

Dia, mengungkapkan rasa bangga, pasalnya Kabupaten Lampung Barat sudah terpilih menjadi wahana Program PIDI dan PIDGI.

“Untuk PIDI Kabupaten Lampung Barat hampir setiap tahun mendapatkan peserta Internsip sejak tahun 2012. Sedangkan untuk PIDGI adalah periode ke 2,” terangnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Lampung Barat itu, berharap kepada seluruh peserta Internsip yang akan bertugas, agar dapat mengikuti dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di masing-masing wahana. Selain itu, dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI).

“Semoga waktu yang singkat ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam menggali dan belajar untuk menambah ilmu pengetahuan serta wawasan. Selalu menjaga disiplin, etika, komunikasi yang baik dalam setiap menjalankan tugas,” ucapnya.

“Jangan pernah sungkan untuk bertanya kepada Pimpinan fasilitas kesehatan, dokter pendamping di masing-masing wahana. Selain itu, juga berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan,” pungkasnya.