Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus melakukan audiensi dengan para petani ikan yang ada di wilayah Kecamatan Lumbok seminung dalam rangka peningkatan produktifitas ikan melalui Keramba Jaring Apung (KJA), Selasa (14/6/2022).

 

Audiensi itu berlangsung di ruang rapat pesagi Setdakab. Lampung Barat dan dihadiri Pj. Sekretaris Daerah Lampung Barat Drs. Adi Utam dan Kepala Perangkat Daerah Lampung Barat, Sekretaris Camat Lumbok Seminung serta para pengusaha dan petani ikan di wilayah Kecamatan Lumbok Seminung.

 

Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari Kunjungan Kerja (kunker) jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat ke Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara pada 9 – 11 Juni 2022 kemarin terkait pengelolaan budidaya ikan di Danau Toba.

 

“Hari ini pak bupati menindaklanjuti apa yang menjadi hasil kunjungan kerja Pemkab Lampung Barat terkait dengan pengembangan Keramba Jaring Apung di Provinsi Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Simalungun,” ungkap Parosil melalui paparannya.

 

Parosil menyatakan, dalam Kunkernya itu pihaknya melihat langsung ada sebuah perusahaan dengan nama PT. Japfa yang bermitra dengan petani-petani lokal dalam rangka memanfaatkan ikan di danau Toba.

 

Ke depan Parosil menginginkan apa yang sudah dilakukan oleh PT. Japfa dari petani ikan di Danau Toba dapat diimplementasikan di Kabupaten Lampung Barat, yaitu bekerja sama dalam bentuk investasi.

 

Apalagi Kabupaten Lampung Barat sendiri memiliki Danau Ranau yang mempunyai potensi unggul dalam pemanfaatan pembudidayaan ikan seperti halnya Danau Toba.

 

“Dengan catatan yang paling penting, kita ingin hadir perusahaan investasi di daerah Lampung Barat,” ujarnya.

 

Akan tetapi pada prinsipnya, lanjut Parosil, hadirnya sebuah perusahan tidak akan mematikan usaha lokal yang sudah ada.

 

Sehingga ia menjelaskan, pihaknya berencana akan membuat Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Lampung Barat dengan pihak PT. Japfa.

 

“Oleh sebab itu, kita akan membuat sebuah MoU antara pemerintah dengan pihak PT Japfa,” jelasnya.

 

Namun Parosil menyatakan, sebelum dilakukan MoU itu, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu terkait kemitraan tersebut.

 

“Ke depan, dengan adanya kemitraan ini PT. Japfa tetap memperhatikan lingkungan, pendidikan, kesehatan dan berbagai macam bidang termasuk juga infrastruktur,” paparnya.

 

Lantaran rencana tersebut masih dalam ranah tataran diskusi antara pemerintah dan masyarakat, Parosil berharap rencana itu mendapat dukungan penuh dari masyarakat, khususnya bagi pengusaha ikan dan para petani lokal.

 

“Tentu harapan pak Bupati yang paling penting, kegiatan ini mendapat dukungan dari petani lokal, pengusaha ikan dan seluruh masyarakat,” harapnya.

 

“Karena investasi ini investasi jangka panjang, kita juga tidak boleh tergesa-gesa, harus ada kajian-kajian yang dapat melihat dampak sisi positif dan negatifnya,” sambungnya.

 

Terkait investasi itu kapan akan dilakukan, Parosil menyatakan jika perjalananya masih cukup panjang, sebab saat ini masih tahap sosialisasi.

 

“Kita ingin menyampaikan pokok pikiran dari sebuah perusahaan yang ingin berinvestasi agar jangan sampai nanti berbeda pemahaman,” katanya.

 

Mengenai rencana akan adanya investasi dari PT. Japfa di Kabupaten Lampung Barat, Parosil menekankan PT. tersebut harus bisa menjadi bagian dari sebuah perusahaan yang dapat melakukan peningkatan kapasitas dari petani lokal yang ada di Kabupaten Lampung Barat.

 

“Mungkin selama ini dari sistem pemberian pakan ikan kita belum modern, mungkin kedepan nanti harus modern, termasuk dalam pengelolaan ikannya, bagaimana caranya supaya harganya lebih baik,” harap Parosil.

 

“Intinya kita tidak merugikan petani lokal, tetapi justru lebih diberdayakan dan ditingkatkan kapasitasnya, kalau kapasitasnya lebih maju, lebih cerdas dan lebih pintar, tentu akan berdampak dengan penghasilan,” pungkasnya.