Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus melakukan audiensi dengan Tim Ahli dari Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran (Unpad) terkait rencana pembentukan Taman Bumi (Geopark) Komplek Kaldera Suoh yang berlangsung di lamban (rumah) dinas Bupati Lampung Barat, Komplek Kebun Raya Liwa (KRL), Pekon Kubu Perahu Kecamatan Balikbukit, Selasa (15/3/2022).

 

Audiensi tersebut dihadiri langsung Koordinator Tim FTG Unpad Dr. Dicky Muslim, perwakilan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung serta perwakilan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) Lampung.

 

Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari pemaparan dan kajian yang sebelumnya telah dilakukan Tim Ahli FTG Unpad dengan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat dalam pemetaan geodiversitas di wilayah Suoh dalam mendukung pengembangan kawasan Geopark Suoh yang berlangsung di Aula Pesagi Setdakab. Lampung Barat yang pada kesempatan itu dipimpin Assisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Wasisno Sembiring, SE., MP., dan dihadiri Kepala Perangkat Daerah Lampung Barat.

 

Selain mendukung kelayakan sebagai geopark, kajian itu ditujukan untuk meningkatkan potensi wisata di Lampung Barat. Sebagai pariwisata yang khas, tentunya akan menyajikan keragaman dengan mengembangkan kawasan yang memiliki keragaman geologi, keragaman hayati, serta keragaman budaya.

 

Ditargetkan, pengembangan dan pembentukan geopark Suoh ini dapat diwujudkan dan dilaunching tahun 2022 ini.

 

Namun melalui audiensi yang dilakukan, sebelum dilakukan launching Geopark Suoh di tahun 2022 ini, Bupati Parosil meminta Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melakukan kajian kembali bersama dengan tiga kabupaten tetangga yang memang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lampung Barat dan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Lampung.

 

“Sebelum launching geopark ini, kita harus duduk bareng, bersama Pemkab Lampung Barat, Tanggamus, Pesisir Barat dan Lampung Utara dan difasilitasi oleh Provinsi, kalau Pemkab Lampung Barat saja yang bergerak tidak jalan,” ungkapnya.

 

“Kira-kira konsep ini ketemu tidak? terwujud tidak?, jangan sampai pak bupati punya ide, tapi tidak terwujud,” pungkasnya.