Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus meninjau pembangunan Lamban budaya yang di beri nama Lamban Pancasila berlokasi di komplek perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Barat, Kelurahan Waymengaku, Kecamatan Balikbukit, Rabu (5/10/2022).
Pada peninjauan tersebut, Bupati Parosil didampingi Sekda Lampung Barat Drs. Nukman, Assisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Wasisno Sembiring, Asisten Bidang Administrasi Umum Drs. Ismet Inoni, Kepala Dinas Kominfo Munandar dan Kasat Pol PP Haiza Rinsa.
Peninjauan yang dilakukan Parosil dan jajarannya itu ialah untuk melihat perkembangan serta kesiapan dari bangunan tersebut yang rencananya akan diresmikan secara langsung oleh Ketua DPR RI Puan Maharani pada 24 November mendatang.
Dalam tinjauannya, Parosil melihat dan mengecek langsung secara detail setiap sudut bangunan serta fasilitas yang ada. Mulai dari galeri empat kepaksian/kebuayan, toilet, ruang tunggu dan tribun VIP, ruang rapat, ruang informasi, ruang pengelola, ruang karyawan, dapur, ruang karyawan serta selasar.
Sesuai rancangan awal pembangunan di tahun 2019, lamban budaya yang diberi nama lamban Pancasila itu menggunakan spesifikasi dua lantai (tingkat) yang dapat menampung hingga 1.000 orang, dengan konstruksi bangunan dilengkapi bore pile, footplat, sloof.
Kemudian dilengkapi pelat Lantai dan pelat tangga, pak atap dari onduline bitumen, pak pasangan dinding, pintu dan jendela, plapond, pengecatan, listrik, sanitasi, arsitektur, landscape, paving blok serta pagar.
Menariknya, sisi kanan kiri tampak depan pada lamban Pancasila itu terpampang jelas lambang empat kepaksian yang menggambarkan empat kerajaan yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat. Empat lambang kepaksian tersebut yakni, kepaksian pernong, kepaksian belunguh, kepaksian bejalan di way dan kepaksian buay nyerupa.
Selanjutnya fasilitas yang terdapat di lantai satu lamban pancasila tersebut terdapat aula dengan ukuran 23 x 19 meter, panggung, ruang persiapan, ruang audio dan lighting, gudang peralatan, toilet enam buah, dan terdapat tangga di dua sisi menuju lantai atas, serta terdapat pintu akses langsung yang digunakan untuk mempercepat akses ke lantai dua ke ruang rapat atau ruang tunggu.
Kemudian pintu masuk utama ke aula terdapat empat pintu double dan dua double pintu masuk akses belakang. Selain itu, pada depan bagian selasar dapat digunakan sebagai galeri terbuka.
Parosil berharap, dengan dibangunnya lamban Pancasila tersebut nantinya akan menjadi satu di antara icon kebanggan bagi masyarakat Lampung Barat dalam melestarikan kebudayaan agar tidak luntur di tengah gencarnya perkembangan zaman.
Parosil pun menyatakan, hadirnya lamban Pancasila dapat difungsikan untuk kegiatan kebudayaan, kesenian dan destinasi wisata.
“Tujuan dari gedung budaya ini adalah sebagai pusat kesenian dan destinasi wisata,” ungkap Parosil.
Menurut Parosil, dengan adanya pengembangan dan pelestarian melalui wadah lamban Pancasila, kesenian dan kebudayaan yang ada di masyarakat Lampung Barat diharapkan tidak mengalami kemunduran atau pun mendekati kepunahan.