Sebagai putra daerah, sekaligus Penjabat Bupati Lampung Barat Drs. Nukman M.M rayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah salah satunya dengan melestrikan budaya Sekura.
Sekura, merupakan perhelatan rutin yang diadakan oleh masyarakat Kabupaten Lampung Barat saat menyambut Hari Raya Idul Fitri. Lazimnya dilaksanakan dari satu hingga enam Syawal secara bergantian setiap Pekon.
Sebagai bentuk kecintaannya terhadap budaya Sekura yang merupakan warisan dari nenek moyang terlebih dahulu, Penjabat Bupati Lampung Barat, nampak menghadiri langsung pagelaran Sekura topeng seribu wajah di Pekon Watas Kecamatan Balikbukit dan Canggu Kecamatan Batu Brak Kabupaten setempat, Kamis (27/04).
Tidak hanya itu, bahkan sebelumnya, Pj. Bupati bersama jajaran selalu nampak hadir disetiap Pekon yang sedang mengadakan pesta Sekura topeng seribu wajah. Hal tersebut bentuk dukungan sekaligus apresiasinya kepada Masyarakat Lampung Barat, kendati zaman sudah modern namun tetap melestarikan budaya nenek moyang terlebih dahulu.
Dalam kunjungannya, Pj. Bupati disambut antusias, bahkan sangat meriah oleh para Sekura, dengan dilakukan iring-iringan menggunakan musik Bedikekh serta melantukan lagu bersajak shalawat. Bedikeh merupakan salah satu budaya khas Lampung Barat ketika arak-arakan saat pagelaran pernikahan.
Tidak ingin melewatkan momen berharga tersebut, Pj. Bupati Lampung Barat pun menyepatkan diri untuk bernyanyi bersama para Sekura di atas panggung. Telihat kebersamaan serta keakraban sangat terjalin tanpa membeda-bedakan status maupun Suku, semua nampak gembira dalam acara tersebut.
Pria yang merupakan putra daerah tersebut merasa bangga, pasalnya saat ini penggemar Sekura bukan hanya berasal dari kalangan suku Lampung saja, namun tidak jarang suku lain pun seperti Jawa dan Sunda sudah gemar mengikuti aksi ngelimuk. Ngelimuk ialah aksi para Sekura yang berbondong-bondong membawa pepohonan (Rumput) untuk dikumpulkan di depan panggung.
“Saya yang merupakan putra daerah merasa senang sekaligus bangga terhadap perhelatan Sekura ini. Sebab, jika dulu Sekura identik hanya digemari oleh kaum bapak-bapak dan rata-rata suku Lampung, namun pada saat ini Sekura sudah mulai digemari oleh semua kalangan dan suku,” Terangnya.
Namun, kendati demikian, dalam kesempatan itu, dirinya tidak lupa tetap mengimbau kepada seluruh peserta Sekura, dengan adanya kemeriahan tersebut harus dapat menjaga kodisi yang aman, pasalnya budaya Sekura saat ini bukan hanya dikenal di Lampung saja namun sudah mendunia.
“Saya mengimbau kepada seluruh Sekura agar selalu menjaga keamanan dan ketentraman, sebab, Sekura saat ini bukan hanya dikenal oleh masyarakat Lampung saja, namun sudah mendunia,” Ujarnya.
Oleh karena itu, beliau berharap, perhelatan Sekura ke depannya, agar terus dipertahankan “Pesta Sekura topeng seribu wajah ini merupakan budaya warisan dari zaman nenek moyang kita terdahulu, maka kita sebagai generasi penerus harus terus memepertahankannya,” Pungkasnya.