Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus mendampingi Reses yang dilakukan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bidang pertanian, Sudin, SE., bersama dengan Direktur Tanaman Pangan dan Penyegar Direktorat Kementerian Pertanian Ir. Hendrat Atmojo Bagus Hudoro, M.Sc., di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Waytenong dan Kecamatan Airhitam, Rabu (20/7/2022).

Dalam resesnya, Sudin bersama Ir. Hendrat Atmojo Bagus Hudoro menyerap aspirasi serta memberikan bimbingan teknis komoditas perkebunan tanaman tahunan dan penyegar terhadap kelompok tani yang ada di wilayah Kabupaten Lampung Barat.

Acara tersebut dipusatkan di Kelompok Tani Hutan (KTH) Sinar Harapan II Kawasan Register 44 B, Pemangku Sumber Agung Pekon Karang Agung, Kecamatan Way Tenong dan di Pemangku Margoyoso II Pekon Semarang Jaya, Kecamatan Air Hitam.

Acara itu turut dihadiri Anggota DPRD Provinsi Lampung Dadang Sumpena, Perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial, S.Kom., dan anggota, Assisten, Kepala Perangkat Daerah Lampung Barat, Camat Way Tenong dan Air Hitam, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas serta kelompok tani.

Pada reses itu, Sudin selaku Ketua Komisi IV DPR RI bidang pertanian, dirinya memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa pupuk organik cair 8.000 liter, hand sprayer / teng semprot 80 unit dan peremajaan bibit kopi 200.000 batang.

Selain itu, Direktorat Jendral Perkebunan juga memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa solar dryer portable 9 unit, pulper 3 unit, huller 3 unit, alat roasting kopi 2 unit, grinder 2 unit dan sealer 2 unit.

Pada acara tersebut dilakukan dialog terkait pertanian dan perkebunan antara Kelompok Tani, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial, Ketua Komisi IV DPR RI bidang pertanian Sudin, Direktur Tanaman Pangan dan Penyegar Direktorat Kementerian Pertanian Ir. Hendrat Atmojo Bagus Hudoro.

Selanjutnya dilakukan penanaman bibit pohon alpukat ratu puan, panen kopi dan panen sayuran kubis (kol) di KTH Sinar Harapan II Kawasan Register 44 B, Pemangku Sumber Agung Pekon Karang Agung, Kecamatan Way Tenong oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial, Ketua Komisi IV DPR RI bidang pertanian Sudin, Direktur Tanaman Pangan dan Penyegar Direktorat Kementerian Pertanian Ir. Hendrat Atmojo Bagus Hudoro, Anggota DPRD Provinsi Lampung Dadang Sumpena serta Perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung.

Pada kesempatan itu, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengatakan Sudin yang merupakan Ketua Komisi IV DPR RI adalah sosok yang perjuangannya tidak pernah berhenti menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu dikatakan Parosil lantaran Sudin adalah seorang pemerhati dan pejuang pertanian sesuai dengan bidangnya di Komisi IV DPR RI.

“Jadi NKRI ini bisa kokoh, bisa kuat dan utuh kalau petaninya makmur,” ujar Parosil.

“Jadi petani itu penjaga NKRI, dan petani harus dibuat makmur dan sejahtera,” sambungnya.

Parosil mengatakan produktivitas kopi di Lampung Barat hampir 7 tahun terakhir tepatnya sejak tahun 2014 hingga 2021 mengalami penurunan.

Hal tersebut disebabkan kerena banyaknya para petani yang mengalih fungsikan perkebunan kopinya sebagai lahan sayur-mayur, dijadikan lahan perumahan dan dijadikan tempat perikanan.

Selain itu Parosil menyatakan jika kopi yang dihasilkan dari pertanian Lampung Barat memiliki cita rasa begitu nikmat dan buahnya pun lebih lebat dari daerah lain.

“Kita saat ini di KTH Sinar Harapan II Kawasan Register 44 B, Pemangku Sumberagung Pekon Karangagung dengan ketinggian 1.300 MDPL, kalau bicara kualitas kopi pasti rasanya begitu nikmat dan buahnya lebih lebat di sini,” ungkapnya.

Akan tetapi Parosil menyayangkan di era zaman millenial saat ini para petani kopi di Lampung Barat dalam pengelolaannya masih menggunakan alat tradisional.

Sehingga pada kesempatan itu dirinya meminta kepada Ketua Komisi IV DPR RI dan Direktorat Jendral Pertanian untuk dapat bekerja sama dalam memajukan dunia perkopian di Lampung Barat.

“Petani hari ini perlu diberi pelatihan pertanian, dan pola pertanian kita saat ini masih sangat tradisional. Sekarang ini zamannya millenial, jadi sistem pertanian kita pun harus millenial,” ungkap Paroail.

“Harapan pak Bupati kepada Ketua Komisi IV DPR RI yang melakukan Reses hari ini, kita bisa menjaga kebersamaan dan kekompakan dalam memajukan dunia pertanian dan perkebunan khususnya yang ada di Kabupaten Lampung Barat,” tambahnya.

Parosil pun berharap kepada para peserta bimtek tersebut untuk dapat menyerap apa yang disampaikan narasumber terkait pengelolaan perkebunan.

“Tolong ilmunya betul-betul dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam pengelolaan perkebunan,” harapnya.

Terakhir Parosil mengapresiasi Sudin selaku Ketua Komisi IV DPR RI bidang pertanian yang sudah peduli terhadap para petani, khususnya yang ada di Lampung Barat.

“Kita berikan apresiasi kepada Pak Sudin, beliau sangat peduli dengan para petani di Provinsi Lampung tak terkecuali Kabupaten Lampung Barat,” jelasnya.

“Harapan pak bupati, bantuan alat yang diberikan untuk para kelompok tani dapat meningkatkan kesejahteraan para petani,” pungkasnya.

Sementara itu, Sudin selaku Ketua Komisi IV DPR RI bidang pertanian yang juga ketua DPD PDIP Provinsi Lampung, dirinya mengatakan tujuan bimbingan teknis itu dalam rangka memberi wawasan kepada masyarakat agar tahu dan mengerti tata cara pengelolaan kopi yang baik dan benar. Mulai dari cara tanam, memupuk, memanen, hingga perawatan pasca panen.

“Kita juga meminta tolong kepada petani penggarap perkebunan di kawasan register 44 B ini untuk menjaga hutan, karena kalau hutannya habis akan terjadi longsor dan banjir. Jadi dimanfaatkan sebaik mungkin,” ungkapnya.

Terkait bantuan yang diserahkan kepada kelompok tani, Sudin berharap bantuan itu dapat dipergunakan dengan baik sesuai fungsinya.

“Harapan saya bantuan yang diberikan itu, bukan hanya milik ketua kelompok tetapi milik bersama. Jadi jangan sampai salah sasaran,” pungkasnya.

Kemudian Ir. Hendrat Atmojo Bagus Hudoro selaku Direktur Tanaman Pangan dan Penyegar yang dalam kesempatan itu sebagai narasumber dalam bimtek tersebut, ia memaparkan mengenai sebab terjadinya penurunan produktifas kopi kepada para peserta.

“Masalah pertanian yang harus diperhatikan adalah dari penggunaan pestisida, herbisida dan fungisida yang berlebih,” paparnya.

Selanjutnya dirinya mengatakan jika DPR RI Komisi IV adalah mitra dari Kementerian Pertanian dalam pengembangan kopi. Sehingga pihaknya ingin mengembangkan produktifitas kopi lebih meningkat dan lebih baik lagi.

Kemudian ia mengatakan bahwa di Lampung Barat kopi sebagai komoditas utama, jika ingin hasil kopi yang maksimal, para petani dalam pengelolaannya tidak boleh setengah-setengah.

“Kita harus tahu memilih benih unggulan, ukuran jarak tanam, pemupukan, pemanenan dan pemetikan, kemudian penanganan setelah pemanenan. Semua tergantung dari cara pengelolaan,” jelasnya.

Ia juga mengatakan jika saat ini Provinsi Lampung menjadi salah satu sentra penghasil kopi di tingkat nasional yang tentunya tak terlepas dari peran para petani kopi yang berada di wilayah Lampung Barat.

“Dengan adanya bimtek ini diharapkan Kabupaten Lampung Barat dapat semakin eksis dan semakin maju di bidang perkopian,” pungkasnya.