Lambar bicara adalah program yang dicetuskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat dibawah kepemimpinan Bupati H. Parosil mabsus dan Wakilnya Drs. Mad hasnurin melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam bentuk podcast interaktif yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat mengenai program-program unggulan yang dimiliki Pemkab Lampung Barat dan disiarkan secara langsung melalui laman Facebook dan live streaming melalui kanal YouTube Dinas Kominfo Lampung Barat.
Dijadwalkan, Podcast Lambar Bicara dilaksanakan rutin setiap Jumat pukul 09:00 setelah pelaksanaan apel pagi yang berlangsung di lobby kantor bupati Lampung Barat dengan mengundang langsung narasumber yang telah ditentukan terkait program yang akan dipaparkan.
Dalam Podcast Lambar Bicara ini dilakukan dua sesi. Sesi pertama interaktif antara narasumber dan moderator, sementara pada sesi kedua dilakukan tanya jawab dengan pemirsa yang menyaksikan langsung melalui live Facebook dan live streaming YouTube di kolom komentar.
Menariknya lagi, di Podcast Lambar Bicara ini Dinas Kominfo Lampung Barat bakal memberikan doorprise bagi 5 orang pemirsa terpilih yang bertanya terkait program yang dijabarkan narasumber pada sesi kedua.
Podcast Lambar Bicara ini perdana dilakukan pada edisi Jumat 19 Agustus 2022, dengan menghadirkan langsung Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat, dr. Widyatmoko Kurniawan sebagai narasumber yang memaparkan mengenai program-program di bidang kesehatan dan didampingi Nosi Marisa selaku moderator acara.
Mengawali paparannya di Lambar Bicara yang berdurasi kurang lebih 30 menit tersebut, dr. Widyatmoko Kurniawan yang akrab disapa dokter Wawan itu, dirinya menjelaskan jika Kabupaten Lampung Barat di bawah kepemimpinan Bupati Parosil Mabsus dan Wakilnya Drs. Mad Hasnurin (PM) telah memberi perhatian di bidang kesehatan melalui program “pelayanan masyarakat sehat” yang merupakan program poin keempat satu di antara pitu program yang dicanangkannya.
Program peningkatkan pelayanan kesehatan itu telah terimplementasi dengan adanya pembangunan puskesmas rawat inap di 15 kecamatan yang ada di Lampung Barat dan telah dilengkapi dengan adanya Ambulan Hebat lengkap pula dengan tenaga kesehatan serta drivernya.
Selain itu adanya program PONED, yang merupakan program puskesmas rawat inap yang mampu menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi/komplikasi tingkat dasar dalam 24 jam. Pelayanan kesehatan itu diberikan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir untuk menanggulangi angka kematian ibu dan anak.
Program PONED ini sudah ada di empat Puskesmas, yakni Puskesmas Kecamatan Balikbukit, Gedungsurian, Batubrak dan Sumberjaya.
Tidak hanya itu, Stunting yang saat ini menjadi perhatian khusus Pemkab Lampung Barat, dibahas pula pada podcast perdana ini tahap demi tahap (step by step).
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Sehingga upaya Pemkab Lampung Barat dalam menekan angka stunting ini adalah dengan memberikan makanan tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Kemudian juga dengan memberikan tablet tambah darah bagi seluruh remaja putri di tingkat SMP untuk mencegah penyakit anemia yang dilakukan serentak pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Republik Indonesia kemarin. Hal itu adalah upaya dini persiapan bagi remaja putri agar pada masa siap menikah nanti anak yang dilahirkan tidak mengalami stunting.
Dalam podcast Lambar Bicara yang sangat interaktif antara moderator dan narasumber ini, dr. Wawan juga menyinggung mengenai angka pencapain vaksinasi covid-19 di Kabupaten Lampung Barat yang saat ini sudah melebihi target nasional, yakni sebesar 85,16 persen untuk vaksinasi dosis pertama, sementara target nasional yang ditetapkan hanya di angka 70 persen saja.
Tentunya, suksesnya pencapaian vaksinasi covid-19 ini tidak terlepas dari peran serta dukungan bebagai pihak, mulai dari jajaran TNI, Polri, hingga kelompok masyarakat yang saling bahu membahu dan beguai jejama (bergotong royong) dalam menangani wabah yang berasal dari Wuhan, Cina tersebut.
dr. Wawan, yang dulu sempat menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Umum Darah (RSUD) Liwa yang saat ini berganti nama RSUD Alimuddin Umar itu, dirinya berpesan khususnya kepada masyarakat Lampung Barat untuk selalu menjaga kesehatan, dimulai dari diri sendiri hingga keluarga. Sehingga kedepannya generasi penerus Masyarakat Lampung Barat dapat menjadi generasi hebat dan sehat.
“Untuk masyarakat Lampung Barat, mari kita jaga kesehatan dengan baik. Mulai dari diri sendiri dan keluarga. Sehingga untuk kedepannya, anak-anak kita tentu bisa menjadi generasi hebat dan sehat,” ujar dr. Wawan penuh antusias melalui podcastnya.
Di samping itu, dr. Wawan juga mengajak masyarakat untuk memfungsikan puskesmas yang ada di masing-masing Kecamatan yang ada di Lampung Barat, bukan hanya sekedar untuk berobat. Melainkan menjadikan puskesmas sebagai tempat konsultasi terkait kesehatan. Tidak lain tidak bukan, hal itu pula yang sering dikatakan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat menghadiri di berbagai kegiatannya, yaitu menjadikan puskesmas sebagai tempat konsultasi.
“Mari kita gunakan fasilitas kesehatan yang ada di Lampung Barat, Puskesmas itu bukan hanya mengobati orang sakit,” ajaknya.
“Tetapi mengutamakan preventif dan promotif untuk konsultasi hidup sehat,” pungkasnya.