Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melakukan panen raya padi di Kecamatan Bandar Negeri Suoh yang dipusatkan di Pekon (Desa) Bandar Agung, Kamis (26/9/2024).

Panen raya itu dihadiri Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan RI Dr. Prayudi Syamsuri, SP., M.Si., yang didampingi Plh. Sekda Lampung Barat Drs. Ismet Inoni, Ketua DPRD Lampung Barat Sri Nurwijayanti dan anggota, Ketua Pepadi Lampung, Direktur BUMD Pesagi Mandiri serta para kelompok tani.

Di hadapan pihak Kementan RI, Plh. Sekda Lampung Barat Drs. Ismet Inoni menyampaikan sejumlah permasalahan para petani terkait hasil pertanian khususnya tanaman padi yang selama ini dirasa belum maksimal.

Sebab perlu diketahui, salah satu kawasan pertanian sawah potensial di kabupaten Lampung Barat berada di dua kecamatan, yaitu kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh dengan potensi lahan baku sawah seluas 3.873,35 ha.

Namun dalam perkembangan pertanian khususnya tanaman padi di kecamatan Suoh dan BNS mengalami penurunan dari segi produktifitasnya.

Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melakukan panen raya padi di Kecamatan Bandar Negeri Suoh yang dipusatkan di Pekon (Desa) Bandar Agung, Kamis (26/9/2024).

Panen raya itu dihadiri Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan RI Dr. Prayudi Syamsuri, SP., M.Si., yang didampingi Plh. Sekda Lampung Barat Drs. Ismet Inoni, Ketua DPRD Lampung Barat Sri Nurwijayanti dan anggota, Ketua Pepadi Lampung, Direktur BUMD Pesagi Mandiri serta para kelompok tani.

Di hadapan pihak Kementan RI, Plh. Sekda Lampung Barat Drs. Ismet Inoni menyampaikan sejumlah permasalahan para petani terkait hasil pertanian khususnya tanaman padi yang selama ini dirasa belum maksimal.

Sebab perlu diketahui, salah satu kawasan pertanian sawah potensial di kabupaten Lampung Barat berada di dua kecamatan, yaitu kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh dengan potensi lahan baku sawah seluas 3.873,35 ha.

Namun dalam perkembangan pertanian khususnya tanaman padi di kecamatan Suoh dan BNS mengalami penurunan dari segi produktifitasnya.

Bisa dilihat, pada tahun 2023 hasil padi di kecamatan dua kecamatan tersebut mencapai angka 83.981 ton, dimana mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 91.266 ton.

Permasalahan itu disebabkan akibat pembangunan irigasi yang dinilai belum optimal. Dimana dari luas baku lahan sawah yang ada hanya dapat terlayani sekitar 1.021 ha.

“Meski ketersedian air baku melimpah, akan tetapi rawan terhadap bencana banjir dan perubahan iklim,” hal itu disampaikan Plh. Sekda Ismet Inoni saat membacakan sambutan tertulis Pj. Bupati Lampung Barat Drs. Nukman.

Selain itu, kata Ismet Inoni ditambah rendahnya peningkatan produksi, produktivitas, dan pemasaran sehingga sebagian besar hasil produksi padi dijual dalam bentuk gabah.

Tentu dengan hadirnya pihak Kementerian Pertanian RI, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berharap persoalan tersebut dapat teratasi.

“Kehadiran jajaran dari Kementerian Pertanian memberikan semangat baru dan antusias bagi kami masyarakat Bandar Negeri Suoh untuk dapat meningkatkan prodiktivitas tanaman padi di masa yang akan datang,” harapnya.

Karena selama ini kebiasaan masyarakat dalam bertani masih banyak yang menggunakan metode tradisional, sehingga melalui kesempatan itu hadirnya Kementerian Pertanian dapat menjadi solusi.

“Semoga melalui momentum ini, terjawab permasalahan yang kami hadapi saat ini,” harapnya.

Sementara itu, tanggapan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Dr. Prayudi Syamsuri, ia mengatakan jika kecamatan Bandar Negeri Suoh dan Kecamatan Suoh memiliki potensi alam yang luar biasa.

Dari alam yang dinilai subur makmur, sehingga dapat menghasilkan sumber daya pertanian dan perkebunan yang melimpah ruwah.

Tentu yang tidak kalah penting lagi adalah, kecamatan BNS dan Suoh memiliki potensi wisata serta panas bumi geotermal yang tidak dimiliki daerah lain.

“Pertama yang harus kita syukuri adalah, kita mendapat negeri subur makmur,” ujarnya.

Selain itu Prayudi Syamsuri menyatakan Provinsi Lampung merupakan lumbung padi terbesar nomor satu di Sumatera dan satu di antara kabupaten penyumbang padi terbesarnya ialah kabupaten Lampung Barat.

“Artinya bapak ibu ini dibilang pemain-pemain nasional, karena padinya bapak/ibu bukan hanya beredar di suoh saja tapi hingga nasional,” cetusnya.

Selain padi, kabupaten Lampung Barat juga menjadi sumber penyumbang eksportir komoditas kopi dan kakao hingga ke mancanegara.

“Terkait perkebunan, kopi dan kakao sudah mencapai internasional yang langsung diekspor dari Lampung,” jelasnya.

Di tahun 2024 ini Kementerian Pertanian sudah menyalurkan bantuan sejumlah alat pertanian, mulai dari pompa air, pompa irigasi dan handtraktor yang diberikan kepada kelompok tani.

“Bantuan dari Kementan sudah sampai ke petani, ada 118 unit pompa air, pompa irigasi 21 unit dan juga 20 unit handtraktor,” sebutnya.

Selanjutnya ia mengatakan jika ke depan pihaknya akan menambah alat-alat pertanian yang saat ini masih diupayakan dalam segi penganggaran.

“Tahun depan kita memiliki pemimpin baru dan visi dari pemimpin kita Pak Probowo terkait ketahanan pangan, beliau menjanjikan akan menganggarkan untuk alat pertanian berkali lipat dari anggaran sekarang,” ujarnya.

“Saat ini sudah disusun anggarannya, mudah-mudahan anggaran terkait perairan ataupun pompa irigasi itu bisa bertambah masuk ke lembah Suoh,” tambahnya.

Dari hal itu pihaknya meminta agar masyarakat khususnya yang ada di kabupaten Lampung Barat untuk terus mempertahankan budaya gotong royong, bahu membahu dan mengedepankan kebersamaan dalam pengembangan pertanian.

“Teruslah berusaha memberikan yang terbaik, ini bukan buat kita sendiri, tapi ini buat masyarakat,” pintanya.

“Kalau pendapatan naik, bukan hanya ke bapak ibu saja dampaknya, tapi dampaknya sampai ke kabupaten, provinsi, hingga nasional,” pungkasnya.