Kehadiran Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman M.M di pekon Buay Nyerupa kecamatan Sukau menjawab keluh kesah masyarakat setempat, pasalnya kerusakan aliran irigasi penyalur 70 hektar persawahan yang mengalami kerusakan akibat terjangan guyuran hujan beberapa waktu lalu akan segera di perbaiki.
Dalam kesempatan itu Amrah Bangsawan Juru Tulis (Jurtul) pekon Buay Nyerupa sembari berjalan menuju lokasi, dirinya menceritakan terhadap Pj. Bupati Lampung Barat, bahwa sebelumnya irigasi tersebut memang sudah mengalami kerusakan ringan, namun setelah diguyur hujan yang cukup deras beberapa waktu lalu sehingga mengalami kerusakan cukup parah.
“Sebelumnya irigasi ini memang sudah mengalami kerusakan ringan akibat guyuran hujan namun sekitar satu bulan yang lalu kembali diguyur hujan yang cukup deras sehingga mengakibatkan kerusakan seperti saat ini,” tuturnya.
Aparat pekon tersebut berharap setelah kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Lampung Barat itu ke depannya segera akan dilakukan penanganan perbaikan.
Mengingat irigasi tersebut merupakan urat nadi 70 hektar saluran persawahan yang berada di pekon Buay Nyerupa.
“Tentu saya mewakili masyarakat pekon Buay Nyerupa berharap ke depannya ada perbaikan terhadap saluran irigasi ini, karena jika tidak segera diperbaiki terdapat 70 hektar persawahan ke depannya akan terancam tidak bisa bercocok tanam akibat mengalami kekeringan,” pungkasnya.
Terkait dengan kerusakan irigasi tersebut, Pj. Bupati Lampung Barat menyampaikan nantinya akan dilakukan penanganan sementara melalui dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Nanti akan kita lakukan penanganan bersifat sementara terlebih dahulu, untuk pembangunan permanen ke depannya akan segera kita pelajari dan usulkan,” kata dia, Rabu (17/01/2024).
Dikatannya, hal itu dilakukan guna mengantisipasi agar persawahan masyarakat Buay Nyerupa tidak mengalami kekeringan.
“Yang mesti kita pikirkan saat ini jangan sampai sawah-sawah masyarakat mengalami kekeringan sehingga tidak dapat menanam padi,” ujarnya.
Ia berharap ke depannya dengan dilaksanakan perbaikan, kebutuhan air area persawahan di lokasi tersebut kembali normal. Sehingga tidak berpengaruh dengan menurunnya hasil produksi padi.
“Mudah-mudahan bisa kembali normal, dan sawah masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan air agar sawahnya tidak mengering serta maksimalnya hasil produksi padi,” tutupnya.