Daya Desa Pekon Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat Hapzoni mewakili Provinsi Lampung mengikuti Kegiatan Lokakarya Penguatan Kapasitas Daya Desa Program Pemajuan Kebudayaan Desa yang merupakan program Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Tekhnologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
Pembukaan Lokakarya Penguatan Kapasitas Daya Desa tersebut berlangsung di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, Selasa (17/5/2022).
Kegiatan Lokakarya ini dilaksanakan dalam rangka pemajuan kebudayaan desa tahun 2022, yang dibuka secara resmi oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan.
Kegiatan itu pun dihadiri peserta yang terdiri dari kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, narasumber, para pendamping wilayah dan daya desa.
Diketahui, program Pemajuan Kebudayaan Desa merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan diikuti oleh 359 desa yang berasal dari 192 kabupaten di 33 provinsi.
Proses pendampingan Desa Pemajuan Kebudayaan dilakukan selama tiga tahun, dan per tahunnya mempunya target tersendiri.
Target di tahun tahun 2021 pendampingan temu-kenali potensi budaya, tahun 2022 optimalisasi pengembangan potensi budaya, sedangkan tahun 2023 adalah optimalisasi pemanfaatan potensi budaya.
Sementara itu, tahap optimalisasi pengembangan pada tahun 2022 ini diikuti oleh 215 desa yang bersumber dari hasil evaluasi Desa Pemajuan Kebudayaan tahun 2021.
Hal tersebut dengan mempertimbangkan beberapa aspek penilaian seperti semangat kerja sama masyarakat dan pemerintah desa dalam memajukan kebudayaan, serta ketertiban administrasi.
Selanjutnya, memasuki tahap pengembangan yang artinya memasuki ruang pelatihan ide dan praktek pemajuan kebudayaan dengan segala bentuk potensi/warisan budaya yang sudah ditemu-kenali.
Kegiatan itu ditujukan guna membantu masyarakat desa meningkatkan daya masyarakat desa sebagai subyek dan meningkatkan daya kebudayaan desa sebagai obyek.
Program ini memerlukan kehadiran Daya Desa sebagai garda terdepan yang mampu melihat hal-hal berharga yang selama ini tidak disadari oleh masyarakat desa dengan perspektif yang lebih obyektif.
Lokakarya mengajak daya desa untuk berlatih membangun kebudayaan desa secara partisipatif, dengan cara belajar berbasis pengalaman, untuk kemudian menganalisisnya untuk mengambil bahan pembelajaran agar kedepannya dapat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat desa.
Lokakarya optimalisasi peningkatan kapasitas Daya Desa di Yogyakarta ini, diikuti oleh 109 daya desa, yang terdiri dari 23 orang Daya Desa wilayah kerja BPNB Jawa Barat, 23 Orang Daya Desa wilayah kerja BPNB Kalimantan Barat, 42 orang Daya Desa wilayah kerja BPNB Yogyakarta, 21 Orang Daya Desa wilayah kerja BPNB Bali, serta 4 orang Kordinator Wilayah, dan 4 orang Pendamping Wilayah.
Tujuan Kegiatan Lokakarya ialah untuk meningkatkan Kapasitas Daya Desa dengan memberikan bekal pengetahuan tentang arah Kebijakan Kemendikbudristek mengenai Program Pemajuan Kebudayaan Desa.
Selain itu untuk memberikan pemahaman bagaimana menggerakkan masyarakat untuk memajukan kebudayaan desa yang diunggulkan sehingga mampu memberi dampak terhadap kehidupan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dari sisi ekologi, sosial budaya dan ekonomi lokal.
Kemudian untuk memberikan pemahaman bagaimana proses verifikasi dan validasi (verval) data potensi budaya tahun sebelumnya, dan bagaimana mengoptimalisasikan pengembangan potensi budaya tersebut.
Terakhir untuk memberikan pemahaman bagaimana memasukkan data potensi budaya hasil verval dan hasil optimalisasi pengembangan potensi budaya desa ke aplikasi web desabudaya.
Dari hal itu, diharapkan program tersebut mampu menjadi investasi pemajuan kebudayaan desa, sehingga tujuan pembangunan yaitu kesejahteraan dalam rangka membangun penghidupan yang berkelanjutan benar-benar dapat terwujud.